Sabtu, 29 Desember 2012

PENGARUH BAHASA ASING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA




Sebagian besar bahasa yang ada di dunia pasti dipengaruhi oleh bahasa lainnya, bahasa Indonesia juga mengalami hal yang sama. Pengaruh tersebut biasanya datang dari bangsa berbahasa lain yang pernah mengunjungi daerah tersebut. Dalam konteks bahasa Indonesia, pengaruh tersebut terutama datang dari bangsa yang pernah menjajah negeri ini, seperti Belanda, Inggris, Portugis dan Jepang. Selain dari bangsa penjajah, pengaruh juga datang dari bangsa yang pernah berdagang dengan penduduk negeri ini, seperti Arab, Cina, Persia, dan India. Bahasa Sansekerta juga memberikan pengaruh karena bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha. Seluruh pengaruh tadi membentuk kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia yang dipakai hingga saat ini.

Telah berabad-abad lamanya nenek moyang penutur bahasa Indonesia berhubungan dengan berbagai bangsa di dunia. Bahasa Sanskerta tercatat terawal dibawa masuk ke Indonesia yakni sejak mula tarikh Masehi. Bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu tersebar luas di pulau Jawa pada abad ke-7 dan ke-8, lalu agama Buddha mengalami keadaan yang sama pada abad ke-8 dan ke-9.

Penggunaan bahasa asing dan kosa kata yang berasal dari bahasa asing, khususnya bahsa Inggris sering digunakan di dalam penulisan berita. Selain itu juga sering dgunakan dalam siaran televise, baik yang berupa berita maupun yang berbentuk perbincangan, dan selalu mendapat perhatian dan pengamatan dari kita yang mendengar dan melihat. Yang terpenting adalah kosa kata yang sering ditemukan pada surat kabar, majalah, televise, radio, ceramah, perbincangan bahkan percakapan sehari-hari itu dicari padanan dan artinya agar mudah di mengerti dan dipahami oleh pemakai bahasa.

Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi penulis, adalah bahasa Belanda yang mencapai 3.280 kata. Hal ini terutama disebabkan lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda adalah advokat (advocaat), brankas (brandkast), demokrasi (demokratie), eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.

Selain kata-kata serapan, ada sejumlah kata tidak mengalami penyerapan, tetapi masih dipakai dalam bentuk percakapan lisan tidak dalam bentuk tulisan. Contoh dari kata-kata tersebut adalah aanval (serangan jantung), brandweer (pemadam kebakaran), verboden (dilarang), dan lain-lain. Sesudah Indonesia merdeka, pengaruh bahasa Belanda mula surut sehingga kata-kata serapan yang sebetulnya berasal dari bahasa Belanda sumbernya tidak disadari betul. Bahkan sampai dengan sekarang yang lebih dikenal adalah bahasa Inggris.



Bahasa selanjutnya yang menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya adalah bahasa Inggris. Jumlah kata yang diserap dari bahasa ini adalah sebanyak 1.610 kata. Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris adalah aktor (actor), aktris (actress), bisnis (business), departemen (department), dan lain-lain. Seperti telah disebutkan sebelumnya, banyak kata termasuk dari bahasa Inggris yang belum sepenuhnya diserap sehingga pemakaiannya masih dalam bentuk aslinya. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan dipakai secara luas di negeri ini hingga masa yang akan datang. Hal tersebut memungkinkan penyerapan kata yang lebih banyak lagi dari saat ini.

Bentuk-bentuk serapan dari bahasa asing yang lain adalah dari bahasa Belanda, bahasa Sanskerta, bahasa Latin, dan bahasa Arab.

Contoh serapan dari bahasa Belanda:

Paal = pal                                   octaaf = oktaf

Riem = rim                                  politiek = politik



Contoh serapan dari bahasa Sanskerta:

catur-caturwarga = catur warga

sapta-saptamarga = sapta marga

dasa-dasawarsa = dasa warsa



Contoh serapan dari bahasa Arab:

Jihad, mujahidin, tawakal, kotbah, halal bi halal

Penulisan yang benar (yang tebal)

Khalal = halal                     khusus = kusus

Tawaqal = tawakal               akir = akhir              






Kesimpulan

Merupakan suatu kenyataan bahwa kita sebagai penutur bahasa Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari pergaulan dengan bahasa-bahasa lain. Kata atau istilah asing sangat boleh jadi “terpaksa” harus kita pakai karena kita memang tidak mempunyai tradisi atau kegiatan, dan yang lainnya, sebagaimana dipunyai atau dilakukan oleh bangsa lain. Olahraga bungy jumping contohnya, adalah suatu jenis olahraga yang datang dari luar. Dalam kaitan ini, hal yang patut kita lakukan adalah mencoba membuat istilah baru yang sepadan dengan karakteristik olahraga itu. Maka ketika ada yang mengusulkan saya lupa, entah siapa istilah “lompat aja” untuk olahraga itu, maka sudah lahirlah istilah baru dan kekayaan kosakata bahasa Indonesia pun bertambah. Kreativitas semacam inilah yang kita perlukan.

         

 Namun, tidak ada gunanya juga sekiranya kita sudah mencoba mencari kata atau istilah baru tetapi hanya kita simpan di dalam hati. Sosialisasi merupakan kemestian, dan media massa merupakan wahana yang tepat untuk ini. Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahasa. Maka pembelajaran bahasa disetiap sekolah-sekolah pada setiap jenjang pendidikan nyata diperlukan karena akan membantu memlihara kesucian dan keaslian bahasa, agar selalu tehindar dari kontaminasi budaya bahasa asing.

Sumber : www.google.co.id , wikipedia.com

0 komentar:

Translate

Total Kunjungan

Social Network



Image Hosted by ImageShack.us

Bagimana blog saya?

Diberdayakan oleh Blogger.